Kamis, 05 Juli 2012

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA


KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA








Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
      Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik.
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
      Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal  listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.


Transistor merupakan komponen elektronika dengan 3 elektrode.

      Contoh komponen aktif: Transistor
            Jika menjadi komponen dalam rangkaian penguat, karena merupakan komponen aktif, maka transistor dapat menguatkan sinyal listrik. Dalam hal ini inputnya dimasukkan ke titik B dan outputnya diambil dari titik A.

      Contoh komponen aktif: Transistor
            Jika digunakan osiloskop untuk mengamati input dan output rangkaian penguat dengan transistor, maka hasilnya adalah:


Contoh komponen aktif: Diode
Diode adalah piranti elektronika dengan dua elektrode, yang dapat digunakan untuk menyearahkan sinyal listrik, sehingga termasuk komponen aktif. Pada contoh di bawah ini, diode merupakan komponen dari rangkaian penyearah sinyal AC menjadi DC.


Jika dilakukan pengukuran dengan osiloskop menghasilkan:

     Contoh komponen aktif: LED (light emitting diode)
            Jika dihubungkan dengan sumber tegangan seperti pada rangkaian di bawah ini, maka LED tersebut akan menyala. Jadi, LED termasuk komponen aktif karena dapat mengubah suatu bentuk energi (listrik) ke bentuk lainnya (cahaya).
                  
             Komponen Pasif: Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.

             Contoh komponen pasif: Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi membatasi/menghambat arus listrik. Karena tidak dapat menguatkan sinyal maka resistor termasuk komponen pasif.








      Contoh komponen pasif: Resistor




Pada gambar sebelah kiri, terdapat rangkaian yang memberikan arus sebesar 2 mA. Jika pada rangkaian disisipkan resistor 10 K ohm (gambar kanan), akan memberikan arus 1 mA.
Nampak bahwa pemasangan resistor tersebut akan membatasi arus. Oleh karena tak dapat menguatkan sinyal, maka resistor termasuk komponen pasif.

      Contoh komponen pasif: Kapasitor
Karena tidak dapat menguatkan, menyearahkan dan mengubah suatu energi ke bentuk lainnya, maka kapasitor termasuk komponen pasif.
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi menyimpan medan listrik, dapat berfungsi memblokir arus DC dan meneruskan arus AC. Coba ikuti simulasi berikut ini!







      Contoh komponen pasif: Kapasitor

Gambar (a) menunjukkan bahwa walaupun ditahan oleh resistor, arus DC masih dapat dialirkan pada rangkaian sehingga pada titik A terdapat tegangan 5V. Jika resistor diganti dengan kapasitor seperti pada gambar (b), arus DC ditahan oleh resistor sehingga tegangan pada titik B tidak ada. Tetapi jika rangkaian dengan kapasitor sumbernya diganti dengan AC seperti pada gambar (c), maka arus akan dialirkan, terbukti pada titik C terdapat tegangan 5,368V.

      Contoh komponen pasif: Induktor
Induktor termasuk komponen pasif karena tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal maupun mengubah suatu energi ke bentuk lainnya. Bagi arus DC induktor bersifat mengalirkannya tetapi bagi arus AC induktor bersifat menghambat. Coba ikuti simulasi berikut ini!
      Contoh komponen pasif: Induktor
Gambar (a) menunjukkan bahwa rangkaian tanpa induktor, tegangan pada ujung-ujung resistor 10V. Pada gambar (b), rangkaian disisipi induktor menghasilkan tegangan yang sama dengan rangkaian tanpa induktor. Jadi, induktor bagi arus DC bersifat meneruskan, tetapi bagi arus AC bersifat menghambat seperti ditunjukkan pada gambar (c).
Jika rangkaian dengan induktor diberi sumber AC dalam hal ini 10 Vrms, maka induktor itu bersifat menghambat sehingga pada ujung-ujung resistor tegangannya turun menjadi 5,056V.


                  Berdasarkan Hubungan Arus dan Tegangan
      Komponen Linear: Hubungan antara arus (I) dan tegangan (V) pada komponen tersebut bersifat linear, arus berbanding lurus terhadap tegangan.
                      Contoh: Resistor
                     

      Komponen Non-Linear: Hubungan antara arus (I) dan tegangan (V) pada komponen tersebut bersifat tidak linear.
            Contoh: Diode
      Untuk lebih memahami beda keduanya, coba ikuti simulasi berikut ini:
     Simulasi Perbedaan Komponen Linear dan Non-Linear

         Gambar sebelah kiri menunjukkan bahwa pada resistor hubungan antara tegangan dan arusnya linear, sedangkan pada gambar kanan hubungan tegangan dan arus pada diode tidak linear.

3 komentar: